lost work day case

Mengenal Lost Work Day Case Dalam Dunia HSE!

Rate this post

Perlu Anda ketahui, bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan, salah satunya adalah adanya Lost Work Day Case.

Apa itu Lost Work Day? Singkatnya, Lost Work Day adalah salah satu jenis kecelakaan di tempat kerja yang dapat mengganggu operasional dan produktivitas perusahaan.

Artinya, insiden kecelakaan kerja tersebut membuat para pekerja tidak bisa menjalankan pekerjaannya karena cedera yang dialaminya.

Tentu, bagi perusahaan sangat penting untuk mengetahui berapa banyak biaya yang hilang akibat pekerja yang tidak bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik.

Nah, berikut ini pengertian, cara menghitung, hingga pentingnya mencegah Lost Work Day. Simak pembahasannya di bawah ini, ya!

Pengertian Lost Work Day Case

pengertian lost work day

Lost Work Day Case adalah salah satu kasus kecelakaan kerja yang menimbulkan cedera cukup parah, sehingga tenaga medis profesional menyarankan korban agar istirahat terlebih dahulu.

Kemudian, pekerja yang mengalami korban kecelakaan kerja akan menjalankan dan melaksanakan tugas maupun tanggung jawabnya di hari berikutnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Dengan kata lain, Lost Work Day Case adalah cedera atau penyakit akibat kerja (PAK) yang dialami pekerja dan mengakibatkan mereka tidak bisa bekerja secara normal.

Hal ini dikarenakan, pekerja tersebut harus mendapatkan perawatan insentif dari tenaga medis profesional untuk memastikan kondisinya pulih dari kecelakaan yang dialaminya.

Mengapa Lost Work Day Perlu Diperhatikan?

lost work day case

Melalui pengertian di atas, tentu kasus kecelakaan kerja yang menimbulkan Lost Work Day sangat penting diperhatikan bagi perusahaan.

Hal ini dikarenakan, jika pekerja mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan mereka mengalami cedera cukup parah, maka dapat membuat pekerja menilai bahwa keselamatan di tempat kerja atau perusahaan tersebut sangat rendah.

Pasalnya, jika perusahaan menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai peraturan tertentu, maka kecelakaan kerja bisa diminimalisir.

Tentu, insiden kecelakaan kerja tersebut dapat menurunkan tingkat produktivitas perusahaan karena pekerja tidak bisa menyelesaikan tanggung jawabnya sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Selain itu, kondisi ini juga berdampak buruk pada reputasi perusahaan, sehingga kepercayaan dari klien, stakeholder, atau lainnya semakin menurun.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Kasus Medical Treatment Case (MTC)

Alasan Utama Terjadinya Lost Work Day

1. Kecelakaan di Tempat Kerja

Alasan pertama terjadinya Lost Work Day adalah adanya kecelakaan kerja di tempat kerja yang menimbulkan cedera bagi para pekerja.

Kecelakaan kerja tersebut bisa bermacam-macam, dari kategori ringan, sedang, hingga berat sekalipun bisa terjadi.

Kecelakaan di tempat kerja bisa terjadi akibat kurangnya kepatuhan terhadap regulasi K3. Misalnya, pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang dapat membahayakan diri sendiri, sehingga kecelakaan kerja semakin mudah terjadi.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Selain kecelakaan kerja, Lost Work Day Case bisa terjadi akibat adanya gangguan kesehatan mental yang dialami oleh pekerja.

Hal ini bisa terjadi akibat beberapa faktor, seperti beban kerja yang terlalu berat, adanya ancaman dan kekerasan, tidak mendapat dukungan, kurangnya istirahat, dan sebagainya.

Kondisi tersebut dapat membuat pekerja mengalami depresi, stres, dan cemas berlebihan. Dengan begitu, mereka akan mengalami gangguan kesehatan mental yang kemungkinan membutuhkan perawatan medis dan tidak bisa bekerja secara normal.

Cara Menghitung Lost Work Day

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa adanya Lost Work Day dapat menurunkan tingkat produktivitas perusahaan.

Tentu, perusahaan harus mengambil strategi yang tepat, salah satunya adalah menghitung Lost Work Day. Tujuannya adalah untuk menghitung dana perusahaan yang hilang akibat pekerja yang tidak bisa masuk kerja.

Perhitungan tersebut membantu perusahaan mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk mengurangi jumlah jam kerja yang hilang serta meningkatkan produktivitas.

Selain itu, adanya perhitungan Lost Work Day juga membantu perusahaan membuat kebijakan baru yang berdampak positif bagi keberlangsungan bisnis.

Berikut ini rumus untuk menghitung Lost Work Day Case yang perlu Anda ketahui, terutama bagi petugas HSE!

(Jumlah Jam Kerja Terlewat : Jam Kerja Maksimal) x 100

Misalnya, ada satu karyawan di perusahaan Anda yang mana jam kerja maksimal selama satu minggu adalah 42 jam. Namun, ia tidak masuk kerja akibat cedera selama 8 jam. Maka, berapa Lost Work Day?

Jawaban = (8 : 42) x 100 = 19,04%

Jadi, Lost Work Day salah satu karyawan Anda tersebut adalah 19,04%.

Pentingnya Mencegah Lost Work Day

Jika dilihat melalui pembahasan di atas, maka Lost Work Day merupakan kasus kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Maka dari itu, mencegah terjadinya Lost Work Day Case adalah salah satu langkah dan strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

Dengan mencegah Lost Work Day, dapat membantu perusahaan menurunkan biaya operasional. Hal ini dikarenakan, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan medis, kompensasi pekerja, dan sebagainya.

Selain itu, mencegah Lost Work Day juga membantu perusahaan meningkatkan kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan pekerja.

Paling penting, meminimalisir terjadinya Lost Work Day menjadi salah satu aspek penting untuk meningkatkan reputasi perusahaan  di mata mitra bisnis, stakeholder, masyarakat, dan lainnya.

Penutup

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai penjelasan singkat Lost Work Day Case beserta cara menghitung yang perlu Anda ketahui, terutama bagi calon petugas HSE.

Pada dasarnya, Lost Work Day Case adalah salah satu istilah dalam HSE yang merujuk pada kasus kecelakaan kerja yang mengakibatkan pekerja mengalami cedera cukup parah dan mengharuskan untuk istirahat, sehingga tidak bisa bekerja secara normal seperti sebelumnya.

Kasus tersebut tentu dapat merugikan pekerja sebagai korban maupun perusahaan karena pekerjaannya tidak bisa selesai tepat waktu.

Maka dari itu, setiap perusahaan penting mempunyai ahli K3 Umum yang dapat membantu memberikan rekomendasi khusus untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja serta memastikan lingkungan kerja aman dan sehat.

Oleh karena itu, mengikuti pelatihan ahli K3 umum menjadi langkah utama yang paling tepat. Dalam hal ini, Anda bisa mengikuti pelatihan di PT Mandiri Maha Daya dan akan mendapatkan sertifikasi resmi dari Kemnaker RI.

Atsna Himmatul Aliyah
Atsna Himmatul Aliyah

I have an interest in the SEO, Content Writer, and Copy Writer

Articles: 34

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *