8 filosofi k3 menurut iasp

8 Filosofi K3 Menurut IASP Yang Harus Kamu Ketahui!

5/5 - (4 votes)

Kalau kamu seorang karyawan, pasti perusahaanmu memiliki visi dan misi, dan biasanya dasar dari pembuatan visi dan misi berasal dari aspek moral dan spiritual. Sama halnya dengan dunia keamanan pabrik mempunyai filosofi K3. Pada filosofi ini dibentuk atas dasar yang peduli dengan aspek-aspek keselamatan.

Filosofi K3 dibuat oleh International Association of Safety Professional atau disingkat IASP. Adanya filosofi K3 bertujuan untuk menunjukkan keseriusan perusahaan dalam membangun lingkungan kerja yang aman untuk para karyawan, bukan hanya ingin mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan keamanan karyawan. Sebelum kita membahas filosofi K3, yuk, ketahui dulu IASP itu sebenernya apa sih?

Apa Itu IASP?

International Association of Safety Professionals (IASP) adalah sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja di tingkat internasional. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di tempat kerja, mengembangkan praktik terbaik dalam bidang keselamatan, dan menyediakan sumber daya serta pendidikan bagi para profesional keselamatan.

IASP menyatukan para ahli dan praktisi keselamatan dari berbagai industri dan negara, memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan standar keselamatan di seluruh dunia. Mereka menyelenggarakan konferensi, seminar, dan pelatihan untuk membantu anggotanya mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang keselamatan.

Salah satu tujuan utama IASP adalah untuk mempromosikan standar keselamatan yang tinggi di tempat kerja, baik di sektor publik maupun swasta. Mereka juga bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga internasional lainnya untuk mengembangkan kebijakan dan regulasi yang mendukung keselamatan kerja yang efektif.

Anggota IASP memiliki akses ke sumber daya yang berguna, termasuk panduan keselamatan, riset terbaru dalam bidang keselamatan, dan jaringan profesional yang luas. Melalui kolaborasi dan pertukaran informasi, IASP berperan dalam memajukan praktik keselamatan kerja yang inovatif dan efektif di seluruh dunia.

Dengan demikian, International Association of Safety Professionals (IASP) memiliki peran yang penting dalam memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja di berbagai sektor dan negara.

IASP adalah asosiasi ahli keselamatan yang bermarkas di Amerika dan menaungi semua aspek K3 diseluruh dunia. IASP telah menciptakan 8 filosofi K3, berikut filosofinya:

8 Filosofi K3 Menurut IASP

IASP adalah asosiasi ahli keselamatan yang bermarkas di Amerika dan menaungi semua aspek K3 diseluruh dunia. IASP telah menciptakan 8 filosofi K3, berikut filosofinya:

1. Keselamatan Adalah Tanggung Jawab Moral

Filosofi K3 yang pertama adalah “Safety is an Ethical Responsibility” atau keselamatan adalah tanggung jawab moral. Filosofi ini bermakna bahwa keselamatan kerja adalah sebuah tanggung jawab moral dari perusahaan untuk  karyawannya. Maksudnya, sebuah perusahaan harus mengutamakan keselamatan kerja dan memperlakukan pekerja sama sepertinya, yaitu manusia.

sediakan karyawan fasilitas keamanan yang lengkap dan terjamin selama bekerja. Hal ini menjadi tanggung jawab moral antara perusahaan dengan karayawannya.

2. Keselamatan Adalah Budaya Bukan Hanya Program

Menciptakan lingkungan yang aman untuk karyawan harus dijadikan sebagai sebuah budaya, bukan program yang ditujukan hanya untuk menghindari penalty atau peringatan dari instansi tertentu.

Menjadikan keselamatan sebagai sebuah budaya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dengan membiasakan diri untuk mengutamakan K3, perusahaan tidak akan mengalami kecelakaan kerja dan kerugian pun dapat terhindari.

Namun, sayangnya masih banyak perusahaan yang mengabaikan keselamatan karyawan dan bahkan warga dari lingkungan perusahaan. Meskipun sudah ditegur oleh instansi tertentu, beberapa perusahaan hanya berbenah seadanya hanya untuk seksedar kewajiban program K3.

Daftar Pelatihan AK3U KEMNAKER di sini

3. Manajemen Bertanggung Jawab Atas K3

Sebenarnya orang atau divisi yang harus menerapkan K3 adalah semua departemen, karena keselamatan dan berjalannya K3 di sebuah perusahaan merupakan semua tanggung jawab karyawannya. Namun, pihak yang lebih mempunyai tanggung jawab terhadap terciptanya K3 adalah manajemen dari perusahaan.

manajemen atau pemilik perusahaan bertanggung jawab dalam semua aspek K3. Mulai dari memperhatikan lingkungan kerja yang memiliki resiko yang tinggi, memberikan petunjuk atau menaruh poster terkait K3 di titik yang memiliki potensi bahaya, hingga menyediakan perlengkapan K3 ke semua karyawan.

4. Pekerja Harus Dibina Supaya Bekerja dengan Aman

Selain memberikan fasilitas K3 berupa peralatan, manajemen perusahaan harus menyediakan pelatihan K3 untuk karyawannya. Dengan memberikan fasilitas berupa binaan atau pelatihan K3 karyawan bisa lebih mengerti cara menerapkan K3 dengan tepat saat bekerja.

Lebih baik lagi apabila sebelum menugaskan karyawan melakukan pekerjaannya, mereka sudah dibekali ilmu K3 sehingga aspek K3 sudah tertanam didalam diri karyawan sebelum mulai bekerja.

5. K3 Adalah Cerminan Kondisi Pekerjanya

filosofi k3 menurut IASP

Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang bisa membuat karyawannya merasa nyaman dan aman selama mengerjakan tugasnya. Maka dari itu, K3 dalam perusahaan adalah cerminan dari karyawannya.

Perusahaan yang menerapkan K3 dengan baik dan benar akan menciptakan kondisi pekerja yang lebih sejahtera, bahagia dan tenang. Selain itu, kondisi K3 dan karyawan yang baik juga akan mempengaruhi kesejahteraan penghasilan perusahaan.

6.Semua Kecelakaan Kerja Bisa Dicegah

K3 memiliki prinsip bahwa semua kecelakaan kerja bisa kita cegah karena setiap kejadian pasti ada penyebabnya. K3 dipelajari berdasarkan penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sehingga dievaluasi dan dipelajari supaya bisa dihindari.

Selain mempelajari dari pengalaman kejadian, K3 juga dikembangkan melalui pengetahuan dari banyak aspek seperti, perilaku manusia, jenis bahayanya, kondisi lokasi kerja yang tidak aman, kesehatan tempat kerjanya dan analisa penyakit akibat kerja.

7. Program K3 Harus Diterapkan Secara Spesifik

Untuk membuat program K3 di perusahaan, kamu tidak bisa sembarangan merancang, mengembangkan atau meniru K3 karena kebutuhan K3 disetiap perusahaan berbeda.

Manajemen perusahaan harus merancang kebutuhan K3 di tempat kerja secara spesifik di setiap lingkungan kerja. Misalnya, K3 pada Tenaga Kerja Pada Ketinggian (TKPK) menggunakan teknik dan peralatan yang berbeda dengan Tenaga Kerja Bangunan Tinggi (TKBT). Jadi, manajemen harus menciptakan K3 dengan menyesuaikan jenis pekerjaannya.

8. K3 Sangat Baik untuk Bisnis

Dengan menerapkan K3 yang tepat didalam perusahaanmu, maka kinerja karyawan akan maksimal dan produksi pun bisa mendapatkan hasil yang maksimal pula.

Hal ini akan menguntungkan pendapatan perusahaan. Dengan menaiknya pendapatan perusahaan setiap tahunnya, perusahaan juga bisa mensejahterakan karyawannya.

Penutup

8 filosofi K3 diciptakan oleh IASP ini berlandaskan moral sehingga lebih mengutamakan rasa kemanusiaan untuk pekerja. Dengan filosofi ini diharapkan semua perusahaan bisa menerapkan K3 dengan tujuan yang sama, yaitu atas dasar rasa kemanusiaan dan kepeduliaan terhadap pekerjanya.

Kalau kamu adalah pemilik perusahaan yang sangat membutuhkan K3, kamu bisa mendaftarkan karyawanmu untuk ikut pelatihan K3 bersertifikat KEMNAKER di PT Mandiri Maha Daya dengan klik tombol di bawah yaa!!

DAFTAR SEKARANG  JADWAL TERDEKAT

Royhan Abdul
Royhan Abdul

Hai, I am an SEO Specialist who enjoys working with plans, using my analytical mind and playing with SEO tools. Have a high enthusiasm for work as an SEO Specialist and has been enganged for 2 years.

Articles: 312

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *