Alamat
sebrang KONI, Jl. Gelatik Raya No.107, Depok Jaya, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16432
Jam Kerja
Senin - Jumat: 08.00 - 17.00
Sabtu: 08.00 - 12.00
Alamat
sebrang KONI, Jl. Gelatik Raya No.107, Depok Jaya, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16432
Jam Kerja
Senin - Jumat: 08.00 - 17.00
Sabtu: 08.00 - 12.00
Perlu kamu ketahui, salah satu cedera yang dialami ketika terjadi kecelakaan kerja adalah patah tulang atau fraktur. Hal ini tentunya menyebabkan pekerja sulit melakukan pekerjaannya seperti semula serta menjadi tidak produktif.
Pasalnya, ketika tulang patah dapat menyebabkan susunan keutuhannya menjadi terputus, sehingga bentuk atau posisinya berubah. Tentu, ini fungsi anggota tubuh yang cedera tidak bisa sempurna, sehingga menghambat berbagai aktivitas, terutama pekerjaannya.
Untuk mengetahui tanda-tanda, penyebab, dan cara memberikan pertolongan pertama pada cedera patah tulang, maka simak pembahasan di bawah ini, ya!
Terdapat beberapa jenis patah tulang yang umum terjadi di lingkungan sekitar akibat kecelakaan maupun yang lainnya. Berikut jenis-jenisnya.
Pertama, ada jenis cedera yang mana terdapat luka terbuka pada permukaan kulit yang ada di sekitar fraktur. Biasanya, luka ini berupa robekan atau goresan akibat benda tajam atau lainnya.
Bahkan, pada jenis ini, terdapat pula bagian tulang yang patah mencuat ke luar. Hal ini terjadi ketika cederanya dalam kondisi yang parah.
Kedua, terdapat jenis fraktur tertutup yang mana tidak menimbulkan luka terbuka pada area tulang yang patah. Namun, jenis cedera ini nantinya lebih sulit diidentifikasi lebih detail.
Selanjutnya, terdapat jenis fraktur lengkap yang mana kondisi tulang patah menjadi dua bagian atau lebih dan hancur. Jenis ini terbagi menjadi dua kategori, yakni displaced fracture dan nondisplaced fracture.
Displaced fracture merupakan jenis fraktur yang mana bagian tulang patah mengalami pergeseran, sehingga menyebabkan ujung-ujung tulang tidak sejajar.
Kedua, nondisplaced fracture yang berarti kebalikannya, yakni meskipun tulang patah, tetapi kondisinya tetap sejajar karena tidak ada pergeseran.
Terakhir, ada jenis fraktur tidak lengkap yang berarti tulang patah tidak sepenuhnya. Biasanya, jenis ini disebut juga dengan kondisi tulang retak.
Baca Juga: Bidai: Definisi, Jenis, Syarat, & Prosedur Pemasangannya!
Perlu kamu ketahui, bahwa terdapat beberapa tanda-tanda terjadinya patah tulang. Umumnya, gejala utama fraktur adalah nyeri hebat di area tulang yang patah. Nyeri ini nantinya akan bertambah parah jika bagian tubuh digerakkan.
Selain itu, terdapat beberapa gejala yang bisa timbul ketika seseorang mengalami fraktur, yakni sebagai berikut:
Selain tanda-tanda terjadinya patah tulang, kamu juga harus mengetahui penyebabnya. Secara umum, tulang patah bisa terjadi akibat tekanan yang sangat besar pada tulang tersebut.
Semakin besar tekanan yang diterima pada tulang, maka tingkat keparahannya juga akan semakin tinggi. Hal ini bisa terjadi biasanya akibat kecelakaan, terjatuh dari ketinggian, atau yang lainnya.
Selain itu, fraktur juga bisa terjadi akibat penyakit tertentu yang menjangkit tulang. Biasanya, penyakitnya adalah osteoporosis, yakni sebuah kondisi yang mana kepadatan tulang berkurang, sehingga mudah rapuh dan retak serta menyebabkan patah.
Kemudian, akibat infeksi dan kanker tulang juga menjadi salah satu penyebab patah tulang seseorang. Penyakit ini nantinya akan menggerogoti tulang dan membuat kondisi tulang menjadi cedera parah.
Setelah mengetahui jenis, tanda-tanda, dan penyebab fraktur, maka kamu wajib mengetahui upaya pertolongan pertamanya. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan.
Langkah pertama, segera periksa kondisi korban. Jika terdapat pendarahan, maka segera hentikan dengan cara mengangkat dan menekan luka menggunakan kain perban.
Jika kamu sudah memeriksa kondisi korban, maka bantulah mereka untuk tetap diam dengan kondisi tubuh yang stabil agar nyeri yang dialami tidak semakin parah.
Biasanya, langkah ini dilakukan dengan cara memberikan bantalan pada bagian tubuh yang patah dan cedera agar korban tidak merasakan sakit yang semakin parah.
Periksa juga, apabila fraktur yang dialami korban termasuk jenis terbuka, maka segera tutupi luka dengan kain bersih maupun pembalut steril agar pendarahannya tidak semakin parah.
Cara pertolongan pertama selanjutnya adalah dengan mengompres atau membungkus area tubuh yang patah menggunakan handuk dingin maupun kantong es.
Biasanya, langkah ini dilakukan selama sepuluh menit sekali dan diulang beberapa kali sampai korban merasa bahwa nyerinya sudah sedikit reda.
Berikutnya, pastikan kamu tidak memindahkan korban dari tempatnya. Kecuali, jika korban berada di lokasi yang membahayakan, seperti di tengah jalan raya atau lainnya.
Dalam hal ini, kamu harus membantu korban agar mendapatkan posisi yang nyaman dan stabil, sehingga cedera yang dialami tidak semakin parah.
Baca Juga: Mitela: Kain Pembalut untuk Pertolongan Pertama!
Nah, itulah pembahasan mengenai jenis, tanda-tanda, penyebab, hingga cara memberikan pertolongan pertama pada korban yang mengalami patah tulang.
Pada intinya, patah tulang merupakan salah satu cedera yang mengakibatkan kondisi tulang patah, sehingga menyebabkan bentuk atau posisinya berubah. Hal ini dikarenakan tulang menerima tekanan atau benturan yang besar.
Biasanya, patah tulang terjadi di tulang kaki, pinggul, tangan, rusuk, dan selangka. Tentu, ini menyebabkan korban kurang produktif dalam melakukan pekerjaan maupun aktivitas lain.
Maka dari itu, ketika terjadi kondisi seperti itu, seseorang yang menolong harus bisa memberikan upaya pertolongan pertama sesuai prosedur yang ada. Tujuannya adalah agar cedera yang dialami korban tidak semakin parah.
Dalam hal ini, kamu bisa mengikuti pelatihan P3K di PT Mandiri Maha Daya agar mengetahui cara yang tepat dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.