4 Perspektif Human Error Dalam K3

Rate this post

human error dalam K3

 

 

Banyak orang di Indonesia merasa memiliki keahlian dalam menyelidiki kecelakaan, meskipun sebenarnya mereka tidak memiliki pemahaman dasar yang memadai mengenai kecelakaan. Sebagai contoh, media massa sering kali dengan cepat menarik kesimpulan tentang penyebab suatu kecelakaan tanpa melakukan penyelidikan yang mendalam. Salah satu alasan yang sering disebut adalah kesalahan manusia atau human error.

Kesalahan manusia telah lama menjadi perbincangan dalam konteks keselamatan kerja (occupational safety) dan keselamatan proses (process safety) di Indonesia. Sebelum kita membahas human error dalam K3, kamu harus tahu dulu tentang apa itu human error.

Pengertian Human Error

Menurut definisi Merriam-Webster, human error merujuk pada kesalahan yang dilakukan oleh manusia, bukan oleh mesin. Meskipun seseorang memiliki keahlian profesional, mereka masih bisa melakukan kesalahan dikarenakan beberapa faktor.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan strategi yang dapat menghindari kesalahan yang sama.

Seorang ahli dari Denmark, Jens Rasmussen, mengelompokkan human error ke dalam tiga kategori: keterampilan, aturan, dan pengetahuan. Ketika seseorang kurang memiliki keterampilan yang memadai, mereka cenderung melakukan kesalahan.

Begitu pula ketika seseorang memiliki keterbatasan pengetahuan atau pemahaman, tugas yang diberikan dapat menjadi sulit karena kurangnya pengetahuan terkait tugas tersebut. Di sisi lain, kesalahan berbasis aturan dapat muncul saat menjalankan proyek tertentu.

Daftar Pelatihan AK3U KEMNAKER di sini

Human error dapat terjadi di pekerjaan manapun, seperti, saat bekerja di lapangan, memperbaiki boiler di pabrik atau saat membersihkan jendela di lantai 30 menggunakan gondola gedung. Oleh karena itu kamu harus memperhatikan 4 perspekstif human error dalam K3.

Pada tahun 1994 CCPS membagi human error ke dalam 4 perspektif, apa saja? Yuk! Scroll ke bawah!

4 Perspekstif Human Error Dalam K3

Perspektif Pendekatan Tradisional

Perspektif awal human error dalam K3  adalah pendekatan tradisional. Pendekatan ini menempatkan penekanan pada faktor individu yang sepenuhnya bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan. Dalam pendekatan ini, solusi yang ditawarkan adalah meningkatkan seleksi dan mengubah perilaku individu melalui berbagai cara, seperti melalui kampanye media, hukuman, atau penghargaan.

Pendekatan tradisional ini sering diterapkan dalam bidang keselamatan kerja (occupational safety), yang fokus pada risiko yang dihadapi oleh individu. Namun, pendekatan ini jarang digunakan dalam bidang keselamatan proses, karena keselamatan proses berfokus pada kegagalan sistem yang lebih besar (major system failures) yang dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi pabrik, dampak yang luas bagi lingkungan, serta cidera yang dialami individu.

Perspektif Faktor Manusia/ Ergonomik

Salah satu perspektif lain dalam memahami human error adalah melalui faktor manusia (human factors), yang juga dikenal sebagai pendekatan ergonomi (HFE/E). Pendekatan ini bertujuan untuk menjelaskan ketidaksesuaian antara kemampuan manusia (human capabilities) dan tuntutan sistem (system demands) sebagai sumber utama terjadinya human error.

Prinsip dasar dalam faktor manusia ini adalah memastikan bahwa desain sistem memperhitungkan karakteristik fisik dan mental manusia. Beberapa faktor yang diperhatikan meliputi:

  1. Desain tempat kerja dan pekerjaan yang mempertimbangkan kebutuhan individu dengan beragam karakteristik fisik dan mental.
  2. Desain antarmuka manusia dengan mesin (Human Machine Interface), seperti panel kontrol atau komputer kendali, yang mudah dimengerti dan digunakan.
  3. Desain lingkungan fisik (misalnya suhu, kebisingan, pencahayaan) untuk mengurangi risiko yang terkait dengan lingkungan kerja.
  4. Optimalisasi beban kerja mental dan fisik bagi pekerja.

Pendekatan ini menekankan pada konsep “menyesuaikan pekerjaan dengan individu” (fitting the job to the person), berbeda dengan pendekatan “menyesuaikan individu dengan pekerjaan” (fitting the person to the job) yang hanya fokus pada pelatihan, seleksi, dan modifikasi perilaku.

Perspektif faktor manusia ini telah banyak diterapkan dalam sektor militer, penerbangan, dan industri pembangkit listrik.

Perspektif Sistem Kognitif

Perspektif lain yang relevan dalam memahami human error adalah Pendekatan Organisasi. Pendekatan ini banyak digunakan dalam industri proses kimia dan bertujuan untuk menganalisis peran faktor organisasional dalam terjadinya human error.

Melalui pendekatan ini, dianalisis struktur organisasi, kebijakan, budaya kerja, supervisi, dan pelatihan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi terjadinya human error dan merancang tindakan perbaikan yang sistemik. Pendekatan Organisasi penting untuk meningkatkan keselamatan industri dan mencegah kecelakaan.

Pendekatan ini berawal dari evolusi pemahaman dalam bidang psikologi terapan pada periode 1970-1980. Terjadi pergeseran konseptual dari pandangan bahwa manusia adalah “gelas kosong” yang dapat direkayasa untuk mencapai tujuan tertentu, menjadi pengakuan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh tujuan masa depan.

Pendekatan kognitif ini berguna dalam merencanakan dan menangani situasi yang tidak normal. Metode yang digunakan termasuk analisis tugas yang difokuskan pada mengatasi kesalahan pemrosesan informasi dan penggunaan sistem pendukung untuk menghadapi situasi yang tidak normal.

Perspektif kognitif ini sering diterapkan dalam industri proses kimia dan dianggap sebagai pendekatan yang paling komprehensif dalam menganalisis akar penyebab human error.

Dalam perspektif kognitif, terdapat tiga konsep utama untuk memahami human error dalam K3, yaitu berbasis keterampilan (skill-based), berbasis aturan (rule-based), dan berbasis pengetahuan (knowledge-based). Misalnya, dalam kasus berbasis keterampilan, terjadi kesalahan saat seorang operator tidak berhasil menutup katup karena keliru memilih katup yang tepat.

Dalam pendekatan berbasis aturan, contohnya dapat terlihat saat seorang operator mengalami kesalahan dalam menutup valve karena membaca dengan tidak benar indikator tekanan (pressure gauge) yang menampilkan informasi yang salah.

Sementara itu, dalam pendekatan berbasis pengetahuan, misalnya terjadi ketika seorang operator tidak berhasil menganalisis sebuah masalah karena keterbatasan waktu yang terbatas.

Perspektif Human Error Dalam K3 Sosioteknikal

Untuk memahami human error dalam K3 terdapat pendekatan lain yang dikenal sebagai perspektif sistem sosioteknis. Pendekatan ini muncul dari pengakuan bahwa kinerja manusia tidak dapat dipisahkan dari faktor budaya, sosial, dan kebijakan manajemen yang ada di dalam suatu organisasi.

Sebagai ilustrasi, pentingnya ketersediaan prosedur operasional sebagai panduan utama dalam menjalankan operasi produksi dan mencegah terjadinya kecelakaan dan bencana besar. Namun, keberhasilan implementasi prosedur ini memerlukan perancangan kebijakan prosedur yang dilakukan oleh manajemen pabrik.

Pentingnya prosedur yang efektif melibatkan beberapa faktor, seperti partisipasi pengguna dan perancangan prosedur yang sesuai dengan berbagai jenis pekerjaan operasional.

Semua ini membutuhkan komitmen yang kuat dari manajemen untuk mencapai kesuksesan implementasi.

Walaupun prosedur yang efektif telah tersedia, tidak dapat dijamin bahwa operator akan selalu mengikutinya. Di lingkungan kerja, jika terdapat budaya yang mendorong pekerja untuk mengambil jalan pintas atau melanggar prosedur demi mencapai target, hal ini dapat menjadi ancaman bagi keselamatan kerja yang ada di tempat tersebut.

Perspektif sosioteknikal menerapkan pendekatan top-down (dari manajemen ke pekerja) untuk membangun budaya keselamatan kerja dan mengurangi kesalahan yang dapat berdampak signifikan. Selain itu, pendekatan ini juga berdampak pada peningkatan keselamatan kerja, kualitas, dan produktivitas secara keseluruhan.

Penutup

Setelah mengetahui 4 perspekstif human error dalam K3 ini kamu bisa meminimalisir terjadinya human error. Kalau kamu ingin memperdalam K3 supaya terhindar dari kecelakaan bekerja, kamu bisa mendaftar pelatihan K3 di PT. Mandiri Maha Daya dengan meng klik tombol di bawah ini ya!

 

DAFTAR SEKARANG

Royhan Abdul
Royhan Abdul

Hai, I am an SEO Specialist who enjoys working with plans, using my analytical mind and playing with SEO tools. Have a high enthusiasm for work as an SEO Specialist and has been enganged for 2 years.

Articles: 313

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *