banner untuk artikel 3 penyebab dasar kecelakaan kerja

3 Penyebab Dasar Kecelakaan Kerja Yang harus kamu Perhatikan!

5/5 - (1 vote)

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah aspek penting dalam lingkungan kerja yang bertujuan untuk melindungi karyawan dan menciptakan kondisi kerja yang aman. Terdapat tiga penyebab dasar yang menjadi landasan dalam upaya mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja. Pengetahuan mendalam tentang penyebab ini sangat penting agar organisasi dan pekerja dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

3 Penyebab Dasar Kecelakaan Kerja

Manusia (Human Factor)

Salah satu penyebab utama kecelakaan dalam lingkungan kerja adalah faktor manusia. Baik itu kesalahan manusia, kelalaian, atau kecerobohan, semua dapat berkontribusi pada terjadinya kecelakaan. Misalnya, kurangnya kesadaran akan prosedur keselamatan, ketidakkonsistenan dalam menggunakan alat pelindung diri, atau kurangnya pelatihan yang memadai dapat menjadi pemicu kecelakaan.

Pentingnya pendidikan dan pelatihan K3 tidak dapat diabaikan. Dengan meningkatkan kesadaran pekerja tentang risiko dan mengajarkan mereka cara mengelola situasi berbahaya, perusahaan dapat mengurangi potensi kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia. Penerapan kebijakan yang mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan penegakan aturan-aturan keselamatan juga menjadi kunci dalam mengatasi faktor manusia sebagai penyebab kecelakaan.

Unsafe action

Unsafe action atau tindakan tidak aman merujuk pada perilaku atau tindakan yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja. Dalam konteks kecelakaan kerja, unsafe action biasanya melibatkan perilaku individu yang dapat menyebabkan cedera atau kerugian. Berikut adalah beberapa contoh unsafe action dalam kecelakaan kerja:

  1. Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD): Seorang pekerja tidak memakai alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya, seperti helm, kacamata pelindung, atau sarung tangan. 
  2. Melanggar Prosedur Keselamatan: Seorang pekerja tidak mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau otoritas terkait. Ini dapat mencakup mengabaikan langkah-langkah pengamanan atau menyepelekan aturan kerja. 
  3. Kelalaian atau Kurangnya Perhatian: Kesalahan manusia seperti ketidaktelitian, kurang konsentrasi, atau kurangnya perhatian terhadap tugas dapat menyebabkan unsafe action yang berpotensi berbahaya. 
  4. Penggunaan Alat atau Mesin dengan Tidak Benar: Menggunakan alat atau mesin tanpa mematuhi petunjuk penggunaan yang benar dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Misalnya, mengabaikan pedoman penggunaan mesin atau tidak mematikan alat saat tidak digunakan. 
  5. Tidak Mematuhi Peringatan atau Tanda Keselamatan: Mengabaikan atau mengacuhkan peringatan keselamatan, seperti tanda peringatan atau marka lantai, dapat mengakibatkan tindakan yang berbahaya. 
  6. Pemakaian Alat atau Peralatan yang Rusak: Menggunakan alat atau peralatan yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan kecelakaan. Seharusnya, alat-alat ini segera diperbaiki atau diganti. 
  7. Tidak Mengikuti Pelatihan Keselamatan: Pekerja yang tidak mengikuti pelatihan keselamatan yang telah diselenggarakan oleh perusahaan dapat kurang memahami risiko dan tindakan yang aman dalam menjalankan pekerjaan mereka.

Daftar Pelatihan AK3U KEMNAKER di sini

Lingkungan Kerja (Work Environment)

Faktor kedua yang berperan penting dalam kecelakaan adalah lingkungan kerja (Unsafe Condition) itu sendiri. Baik itu kondisi fisik, kimia, atau ergonomi, lingkungan kerja yang tidak aman dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Misalnya, pencahayaan yang buruk, ventilasi yang tidak memadai, atau penataan ruang yang tidak sesuai dapat menjadi faktor-faktor yang berkontribusi pada terjadinya kecelakaan.

Upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman melibatkan identifikasi dan penanganan potensi bahaya. Pemeriksaan rutin terhadap kondisi lingkungan kerja, pemberian pelatihan ergonomi, dan implementasi perubahan desain yang dapat meningkatkan keamanan adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh perusahaan.

Unsafe Condition

Unsafe condition dalam konteks kecelakaan kerja mengacu pada kondisi atau situasi di tempat kerja yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau kesejahteraan pekerja. Kondisi ini dapat menyebabkan kecelakaan atau cedera bagi pekerja atau orang di sekitar mereka. Berikut adalah beberapa contoh “unsafe condition” yang umum terkait dengan kecelakaan kerja:

  1. Lingkungan Kerja yang Tidak Aman: Kondisi kerja yang buruk, seperti lantai licin, ruang yang terlalu penuh, atau area kerja yang tidak tertata dengan baik, dapat meningkatkan risiko kecelakaan. 
  2. Tidak Memadainya Pelatihan atau Prosedur Keselamatan: Jika pekerja tidak diberikan pelatihan yang memadai atau jika prosedur keselamatan tidak diikuti dengan benar, hal ini dapat menciptakan kondisi tidak aman. 
  3. Bahan Kimia Berbahaya: Penggunaan atau penanganan bahan kimia yang berbahaya tanpa tindakan pengaman yang memadai dapat menjadi “unsafe condition” yang serius. 
  4. Ergonomi yang Buruk: Lingkungan kerja yang tidak mendukung ergonomi dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dan meningkatkan risiko cedera. 
  5. Kurangnya Perlindungan Keselamatan: Ketika pekerja tidak dilengkapi dengan peralatan pelindung diri yang sesuai, seperti helm, sepatu keselamatan, atau perlindungan mata, kondisi kerja menjadi tidak aman. 
  6. Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Keselamatan: Tidak mengikuti peraturan dan pedoman keselamatan yang berlaku dapat menciptakan kondisi tidak aman di tempat kerja.

Mesin dan Peralatan (Machinery and Equipment)

Faktor penyebab kecelakaan kerja ketiga yang dapat menyebabkan kecelakaan adalah mesin dan peralatan yang digunakan dalam lingkungan kerja. Meskipun teknologi telah berkembang pesat untuk meningkatkan keselamatan mesin, tetapi kegagalan peralatan, ketidakmampuan dalam pemeliharaan, atau penggunaan yang salah masih dapat menyebabkan insiden yang serius.

Penting bagi perusahaan untuk menjalankan program pemeliharaan rutin dan memastikan bahwa semua mesin dan peralatan beroperasi dengan baik. Pelatihan mengenai penggunaan peralatan dan langkah-langkah keamanan harus diberikan kepada semua pekerja yang menggunakan atau beroperasi dengan mesin tersebut. Selain itu, perusahaan perlu memiliki prosedur evakuasi dan tanggap darurat yang jelas jika terjadi kegagalan peralatan yang dapat membahayakan pekerja.

Upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman melibatkan identifikasi dan penanganan potensi bahaya. Pemeriksaan rutin terhadap kondisi lingkungan kerja, pemberian pelatihan ergonomi, dan implementasi perubahan desain yang dapat meningkatkan keamanan adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh perusahaan.

Penutup

Dalam menyusun kebijakan K3, perusahaan perlu memahami bahwa ketiga faktor penyebab kecelakaan kerja ini saling terkait dan dapat saling mempengaruhi. Oleh karena itu, penerapan prinsip dasar K3 menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Kesadaran akan risiko, pelatihan yang baik, pemeliharaan peralatan, dan perencanaan lingkungan kerja yang cermat adalah langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah kecelakaan dan menjaga kesejahteraan pekerja.

Kalau kamu dan perusahaanmu belum pernah mengikuti pelatihan K3 atau sudah berencana tapi masih bingung mau ikut dimana? Tenang Mandiri Maha Daya hadir sebagai solusi untuk perusahaan yang ingin pelatihan dan sertifikasi K3. Kami memiliki wahana indoor yang nyaman dan instruktur yang profesional serta kamu akan mendapatkan sertifikat resmi KEMNAKER RI. Yuk! Daftar sekarang karena sedang ada PROMO EARLY BIRD POTONGAN HINGGA 1 JUTA!!

 

DAFTAR SEKARANG    JADWAL TERDEKAT

Royhan Abdul
Royhan Abdul

Hai, I am an SEO Specialist who enjoys working with plans, using my analytical mind and playing with SEO tools. Have a high enthusiasm for work as an SEO Specialist and has been enganged for 2 years.

Articles: 313

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *